Tiga Bayangan – Cydril Pedrosa
Gramedia
272 halaman
Januari, 2010
*mengatur nafas, siap siap*
Huaaaah!!! Ini buku bikin jantung saya deg2an!!! Ugh ini rasa yang sama seperti saat saya menonton Coraline. Serem tapi ga pengen brenti sampai selesai. Saya nonton Drag me to hell dan Coraline dalam waktu yang berdekatan, lebih mengerikan Coraline. Karena ketegangan Coraline berjalan lambat dan mungkin karena dari sudut pandang anak-anak ya? Sama seperti buku Tiga Bayangan ini, kalo drag me to hell kan cuma gara2 nenek aneh itu yang bikin spot jantung. Okeeeh, balik ke buku ya, koq malah ngomongin pilem.
Intiya tiga bayangan adalah cerita seorang ayah yang rela melakukan apa saja demi kebersamaan dengan sang anak. Tapi tetap saja tidak bisa menghindar dari yang namanya takdir. Bingung mau review gimana, mending baca sendiri deh..
Gambarnya bagus, memang tidak memiliki mata bening ala manga sih, malahan cenderung kelam, apalagi saat si tiga bayangan itu hadir. Hadoooooh serem…
Jadi mikir, mungkin memang ada legenda ya si tiga bayangan ini? tiga wanita? Kalau di Percy Jackson digambarkan tiga nenek yang selalu muncul saat akan ada kematian. Kalau seandainya bakal ada tanda tanda kematian datang ke saya, ummm milihnya tampil dalam wujud Brad Pitt seperti di Meet Joe Black aja deh đŸ˜€
Oia, satu lagi, untung saya baca buku ini pas saat saat sekarang, coba kalo masih anak-anak. Hiiiy.. Nonton si Unyil pas ada penjahatnya aja serem, apalagi bayangin tiga bayangan. Fiuuh.. *ngusap keringat*
Maunya kash 3 bintang, tapi cerita ini memiliki makna yang kuat dan gambar yang top banget, jadi 4 bintang deh.