buntelan · fantasy · young adult

Hold Me Closer, Necromancer

Versi Penerbit Atria
Versi Penerbit Atria

LishMcBride,2010

Penerjemah : Berliani M. Nugrahani

Paperback, Atria, cetakan 1 Juni – 2011, 445 halaman

Sinopsis (Goodreads) : Membangkitkan mayat pastinya lebih seru daripada membalik daging burger.

Perkenalkan Sam, cowok biasa yang sedang meniti karir di dunia makanan cepat saji. 
Masuk Douglas, seorang necromancer yang kuat dan keji. Douglas segera mengetahui bahwa Sam juga necromancer – yang merupakan berita baru buat Sam – dan dia sama sekali tidak senang memiliki pesaing di dunia paranormal yang sudah cukup sesak di Seattle. Sekarang, Sam menyembunyikan temannya yang sudah menjadi mayat hidup dan terkurung bersama seorang gadis serigala. 
Dia hanya memiliki waktu seminggu untuk melarikan diri dari cengkeraman Douglas. Hanya satu minggu untuk menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan misteriusnya yang terpendam.

Review : Kalau diumpamakan sebagai makanan, buku Hold Me Closer, Necromancer sepertinya bisa diibaratkan dengan nasi goreng spesial pake telur. Kenapa saya bilang begitu? Buku fantasi kocak karangan Lish McBride berkisah tentang seorang necromancer pemula bernama Sam, tapi tidak hanya necromancer yang ada di sini, werewolves, satir, zombiepun ikut meramaikan petualangan Sam dalam melawan Douglas, tokoh antagonis yang juga seorang necromancer. Lengkap!

Sebelum saya melanjutkan review ini, ada baiknya kita mengetahui apa sih sebenarnya necromancer, sedikit penjelasan yang saya baca dari Wikipedia, Necromancy is a form of magic in which practitioner seeks to summon the spirit of a deceased person, either as an apparation or ghost, ot to raise them bodily, for the purpose of divination. Ah, pantas saja banyak zombie berkeliaran di buku ini. Bisa dibilang necromancer lebih berurusan dengan dunia arwah. Jadi bukunya horror nih? Tentu tidak! Gaya penulisan Lish yang kental dengan komedi ala Amerika yang dituangkan dalam gaya bicara Sam malahan beberapa kali membuat saya tergelak.

Contohnya di halaman 4, saat Sam bercerita asal muasal namanya. “Aku harus berterima kasih kepada ibuku untuk namaku. Ayahku bersikap manis dengan datang saat kelahiranku, dan dalam momen kebencian yang luar biasa, ibuku menamaiku Samhain hanya untuk membuat ayahku kesal. Rupanya ayahku ingin menamaiku Richard atau Steve, tetapi Mom mendahuluinya dan karena kebetulan aku lahir pada hari pemuja berhala Samhain, maka, begitulah. Aku beruntung tidak dilahirkan pada Hari Presiden. Ibuku mungkin akan menamaiku Abraham Lincoln,walaupun aku tak akan pernah pantas memakai topi tinggi”. Ngek, konyol kan? :p Banyak lagi celetukannya yang bikin saya geleng-geleng kepala.

Hal lain yang saya suka dari buku HMCN adalah penamaan setiap bab yang diambil dari lirik lagu, malah ada di beberapa bab saya penasaran, “ini lirik ada di lagu apa ya?” . Untungnya di akhir buku, penerbit mencantumkan lengkap 31 playlist. Pencantuman liriknya pun pas dengan kejadian yang sedang berlangsung, saat adegan perkelahian Sam dan Douglas di bab 26, judulnya “Everybody was Kung Fu Fighting”. Haha, pas sih tapi yang sedikit merusak bayangan saya yang terbayang malah si Po, tokoh panda gembul di film Kung Fu Panda 😀

Saran saya untuk penerbit, HMCN banyak mengandung istilah fantasi yang agak kurang familiar, memang sih dengan semakin ke belakang membaca kita menangkap apa maksud si pengarang tapi ada baiknya kalau dibuatkan catatan kaki agar pembaca tidak bingung. Beberapa kata yang membuat saya penasaran : Aconite (hal. 84), tanaiste dan taoiseach (hal. 86), athame ( hal. 96), harbinger (hal. 318) ada lagi fury, satyr, wicca yang sering juga muncul di buku fantasi tapi bagus juga kalau dijabarkan dengan lebih detil.

Terus terang, sebagai penikmat fantasi saya merasakan banyaknya penulis baru yang muncul sejak era Harry Potter dan Twilight. Mau baca kisah romance – fantasi? Pilihannya seabreg mulai dari kisah fairy : Wings, Iron King sampai Wicked Lovely. Vampire : Vampire Academy, House of Night dan banyak lagi, saking yang saya ikuti cuma serial VA. Werewolves : Shiver dan Nightshade, aduh ga kelar-kelar nih reviewnya kalau ngebahas fantasi. Sayangnya (atau untungnya) hampir semua fantasi dibuat berseri. Hold Me Closer, Necromancer masuk kategori dark comedy urban fantasy yang sepertinya masih akan berlanjut karena ada beberapa penyelesaian yang menggantung dan pertanyaan yang belum terjawab.

Untuk lebih detil tentang pengarang bisa kita lihat di http://www.lishmcbride.com yang sayangnya kurang terurus, menurut saya lho. Padahal saya ingin mengetahui awal pembuatan kisah novel ini.

PS : hari lahir Samhain yang pas dengan pemujaan berhala di jaman Celtics dulu ternyata sampai sekarang masih diperingati lho! Sudah bisa ditebak kan tanggalnya? Yep benar, 31 Oktober 🙂

 Awards: American Library Association Best Books for Young Adults; YALSA William C. Morris – finalist; Bank Street Best Children’s Book of the Year; Capitol Choices Noteworthy Titles for Children and Teens; Kansas City KC3 Reading Award Master List.

Sangat direkomendasikan kepada penggemar fantasi, paranormal dan young adult. Mau sesuatu yang beda saat membaca buku fantasi? Read this! Recommended. 4 bintang dari saya untuk Samhain Corvus LaCroix.

listopia

Juli – 2011

Akhir bulan lagi, tak terasa 1 bulan lagi terlewat. Aaak semakin tua *lebay*, seharusnya semakin tua bacaan tambah berbobot nih! Yuk dilist bacaan bulan Juli.

1. Before I Fall – Lauren Oliver, 4 bintang. Buku YA yang lagi happening beberapa waktu lalu, belum sempet direview sampai sekarang nih, hadeeh.

2. The Girl who Could Fly – Victoria Forester, 4 bintang. Out of the blue, Jia sang editor serambi mengomentari rak Goodreads dengan label ‘pengen punya’, “Masih ada nih Mia, mau ga?” Uhuy ya jelas mau dong 🙂

3. Senyum – Raina Telgemeier, 5 bintang untuk Grafik Novel tentang gadis ABG yang bermasalah dengan gigi. Baguuus 🙂

4. The Thief – Megan Whale Turner, 2 bintang, tak sebagus yang saya kira. Tokoh utamanya nyolot :p

5. Suddenly Supernatural – Elizabeth Cody Kimmel, 3,5 bintang! Serial YA yang bakal lanjut diterbitkan oleh Penerbit Atria, seru walau ada hantu-hantunya :p

6. Hold Me Closer, Necromancer – Lish McBride, 4 bintang, kisah Necromancer kocak dengan nuansa Amerika yang kental, tunggu reviewnya bentar lagi ya 🙂

7. Kedai 1001 Mimpi – Valiant Budi – 4 bintang, akhirnya bisa juga baca buku ini dan I love it! Suka gaya penulisan @Vabyo sejak tulisannya di kumpulan kisah The Journeys.

Weks, cuma berhasil membaca 7 buku, seharusnya nambah 1 buku lagi, The Jackal untuk proyek baca bareng #BBI. Sayangnya saya masih ga sreg baca, jadi ditinggal dulu untuk sementara.

Niat mulia bulan Agustus menyelesaikan Throne of Fire, Last Sacrifice, Cinta tak Pernah Mati (kumpulan cerita dari penerbit Serambi), Ape House dan 1 buku proyek #BBI yang mengkhususkan membaca pengarang lokal dalam rangka hari kemerdekaan Indonesia. Ihiy, wish me luck 🙂

cover · fantasy · random

Harry Potter, again

Tidak bosan-bosan kalau disuruh bercerita soal Harry Potter. Gara-gara ganti avatar di twitter, jadi kepikiran untuk mengetahui lebih jauh soal  Harry Potter’s Signature Edition.

Kinokuniya. Desember, 2010
Kinokuniya. Desember, 2010

Clare Melinsky, wanita 56 tahun yang memang berprofesi sebagai ilustrator dan sudah menggambar 39 ilustrasi untuk Penguin seri Shakespeare, mulai dari Hamlet, Henry, A Midsummer Night’s Dream. Hasil karya lengkapnya bisa dilihat di http://www.claremelinsky.co.uk/catalog/shakespeare-prints/feed.

Proyek ilustrasi untuk Harry Potter adalah proyek rahasia, selama setahun proses pembuatan ketujuh buku, Clare diharuskan bersumpah oleh Bloomsbury untuk merahasiakan ilustrasinya sampai saat launching edisi perdananya November 2010 lalu.  ‘I was delighted and excited to be asked to illustrate the covers for such massively famous books – and seven of them! It was top secret for the best part of a year, ujar Clare yang saya ambil dari http://www.zimbio.com

Awalnya saya pikir Signature Ed adalah seri Harry yang bertanda tangan The one and only J. K. Rowling, tapi setelah saya baca di perezfox.com, ternyata bukan tanda tangan pengarangnya, melainkan tanda tangan Harry Potter. Jiah. Walau begitu buku ini tetap masuk wish list saya, covernya bagus!

Signature Edition
Signature Edition

Ilustrasi Harry Potter And The Deathly Hallows yang menggambarkan kuburan, benar-benar ada, diambil dari old Morton Kirkyard dekat kota Thornhill.

Clare Melinsky
Clare Melinsky

 “I have been an illustrator for a long time now but the Harry Potter covers were a challenge. I really felt like the spotlight would be on me but when it came down to it they were really nice books to illustrate because there is so much imagination in the stories.”

inspiring

Dialog indah surga dan bumi

For now we see through a glass, darkly ; but then face to face ; now I know in part, but then shall I know even as also I am known.

“Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal” – I Korintus 13 :12

Through a glass, darkly
Through a glass, darkly

Prolog di akhir bab Cecilia dan Malaikat Ariel karya Jostein Gaarder yang berjudul asli Through a Glass, darkly. Buku yang diterjemahkan ke dalam 20 bahasa dan terjual lebih dari 2 juta eksemplar.  Penasaran? Di bawah ini saya cantumkan ringkasan kisah Cecilia yang saya ambil dari cover belakang buku terbitan Mizan.

Cecilia dan Malaikat Ariel
Cecilia dan Malaikat Ariel

Malam natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. Ia sakit keras, hanya bisa terbaring di kamar dan mungkin tak akan pernah sembuh. Cecilia marah kepada Tuhan dan menganggapNya tak adil.

Namun terjadi keajaiban. Seorang malaikat bernama Ariel mengunjungi Cecilia. Mereka berdua membuat perjanjian. Cecilia harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Malaikat Ariel akan memberitahunya seperti apa surga itu.

Bagaimana akhir kisah persahabatan Cecilia dan Malaikat Ariel? Akankah terjadi keajaiban yang membuat Cecilia sembuh? Dan apakah Cecilia bisa berdamai dengan Tuham dan menerima takdirnya? Jostein Gaader membahas masalah pelik seperti Tuhan, surga, takdir,dalam kisah yang indah, lucu dan mengharukan.

Kali ini review saya bisa dibilang bukan review karena tidak menceritakan isi buku, melainkan apa yang saya rasa setelah membaca buku Cecilia dan Malaikat Ariel. Buku ini saya baca dan reviwnya saya posting di Goodreads bulan Februari tahun lalu, gara-gara membaca review mbak Nanni jadi teringat lagi belum saya share di blog WordPress.

Terima kasih kepada sang malaikat Ariel, karena dia saya belajar banyak hal.

1. Mensyukuri setiap pertumbuhan rambut, kuku, perubahan badan saya seiring usia. Karena malaikat tidak pernah tumbuh dan merasakan punya badan dari darah dan daging. Itu artinya malaikat tidak pernah merasakan deg deg ser saat menunggu sesuatu dan saat darah terasa menggelegak dari tubuh saat berita gembira akhirnya datang.

2. Menikmati segenap rasa makanan yang ada, kecutnya rujak mangga muda, manis kecutnya Sour Sally, pahitnya mulut saat tidak sengaja menggigit biji duku, pedasnya bakso jalanan mang Ali. Karena malaikat tidak tau rasanya makan. Itu artinya malaikat juga tidak tahu bagaimana menderitanya saat perut kembung dan keroncongan (ditambah bunyi2an para cacing di perut!!) dan juga bagaimana nikmatnya minum es teh manis saat cuaca panas menggigit.

3. Berusaha untuk selalu mengingat mimpi yang terjadi semalam, baik mimpi buruk ataupun mimpi berkencan semalam dengan mas Gerard Butler. Karena malaikat tidak pernah bermimpi.

4. Mlungker di dalam selimut dengan suhu AC 18 derajat terasa begitu nikmat, apalagi setelah seharian lelah bekerja, sayang para malaikat tidak tahu rasanya kedinginan. Itu berarti malaikat tidak pernah merasakan bulu kuduk berdiri saat angin dingin menerpanya.

5. Membaca buku ini membuat saya semakin menikmati saat menggendong anjing kecil kesayangan, lembut bulunya yang ngangenin. Malaikat tidak bisa merasakan apapun, bahkan saljupun ia tak tahu rasanya. Nah kalo salju sih saya juga belum pernah lho, Ariel.

Terlalu banyak kalau semuanya ditulis di sini, yang jelas saya sangat berterima kasih pada malaikat Ariel. Membuat saya menyadari kembali betapa bersyukurnya saya diberi kesempatan untuk hidup oleh Tuhan semesta alam sebagai manusia, lengkap dengan 2 tangan untuk bisa mengetik review ini, punya 2 mata untuk bisa membaca berbagai macam buku bagus, punya otak dan pikiran untuk bersosialisasi sehingga saya bisa ikut bergabung di Goodreads dan berbagi segala macam rasa yang saya dapat saat membaca buku. Cheers to life! Live long and prosper *tangan ala Star Trek*

fantasy · young adult

Kat, si medium cilik

“I see dead people …”, bagi penggemar film horor pasti familiar dengan kalimat Haley Joel Osmen yang berperan sebagai anak kecil yang mampu melihat arwah orang mati. Arwah penasaran yang belum bisa meninggalkan dunia karena urusan mereka belum selesai.

Kali ini Atria menerbitkan serial remaja Suddenly Supernatural dengan Kat, seorang medium cilik yang mampu melihat arwah sebagai tokoh utamanya, mirip dengan tokoh utama film 6th sense.

Arwah di sekolah
Arwah di sekolah

Sebagai remaja, tanpa adanya hantu-hantuan dan ibunya yang berprofesi sebagai cenayang, hidup Kat sudah penuh dengan masalah. Kat bukan gadis yang termasuk gadis populer malah cenderung menjadi bulan-bulanan kumpulan ‘mean girls’ di sekolahnya.

Kemampuan melihat hantu mulai muncul saat ia berusia 13 tahun, mau diabaikan salah, mau terus terang kepada ibunya Kat juga masih pikir-pikir. Tapi di saat hantu perempuan berkepang dua dengan seragam sekolah butut kerap muncul di perpustakaan sekolah, Kat mulai menyadari takdirnya. Siapa gadis itu? Apa hubungannya dengan Jac, teman baru Kat yang juga adalah seorang pemain Celo? Berhasil Kat dan Jac membantu arwah gadis berkepang dua itu?Baca sendiri untuk tahu lanjutannya. 🙂

Terus terang, awalnya saya takut membaca buku Suddenly Supernatural, untungnya buku setebal 207 halaman lebih menceritakan problematika Kat sebagai remaja ketimbang menakut-nakuti pembaca dengan arwah gentayangan. Remaja memang sering kali menjadi tokoh sentral buku young adult. Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan, menyedihkan, paling ingin dikenang dan paling ingin dilupakan. Kompleks. Krisis identitas juga sering terjadi pada usia remaja. Sama halnya dengan Kat, pribadinya yang penyendiri dan asumsi teman-temannya tentang ibunya yang aneh, mau tak mau membuat Kat menjadi rendah diri. Untungnya ada Jac, teman baru yang langsung akrab dengannya malah membuat Kat membuka diri dan bersama-sama mereka menyelidiki kasus arwah di perpustakaan sekolah.

Serial ini langsung menjadi serial baru favorit saya, perpaduan Malory Towers, The Mediator adalah kombinasi yang pas untuk melukiskan Suddenly Supernatural, seru dan menegangkan! Petualangan Kat dan Jac mencari penyelesaian masalah arwah gadis di  perpustakaan membuat buku ini sayang untuk dilewatkan, lagian jarang-jarang kan ada buku Young Adult mengangkat tema arwah di sekolah?

Kisah Kat masih dapat kita nikmati karena serial ini di luar sudah sampai seri ke 4 dan dengar-dengar sih penerbit Atria segera menerbitkan buku keduanya yang berjudul Scaredy Kat. Ketimbang cover aslinya saya lebih suka cover Atria, karena lebih tidak seram :p

Boo!
Boo!

Elizabeth Cody Kimmel sepertinya memang menyukai hal-hal gothic dan berbau supernatural, ia juga menulis serial Lily B. yang kembali mengambil tokoh utama gadis remaja belasan tahun. Website resmi Suddenly Supernatural keren juga loh! Kita bisa bermain kartu Tarot dan bertanya pada bola kristal, ada yang berminat menjadi penerus Kat? 🙂

Detail buku : Arwah di Sekolah. Suddenly Supernatural #1. Elizabeth Cody Kimmel. Alih bahasa : Barokah Ruziati, cetakan I, Februari 2011. 207 halaman.

random

Birthday Blast.

Books are the quietest and most constant of friends; they are the most accessible and wisest of counselors, and the most patient of teachers.  ~Charles W. Eliot

Tidak ada salahnya menyenangkan diri sendiri di hari ulang tahun, terlebih Periplus memberikan diskon khusus 15%  3 hari sejak tanggal 16 Juli.

prettybooks.tumblr.com
prettybooks.tumblr.com

Setelah ubek-ubek toko, akhirnya buku yang beruntung adalah Ape House – Sara Gruen dan Last Sacrifice – Richelle Mead. Saya jatuh cinta dengan Sara Gruen sejak Water for Elephant, kalau Last Sacrifice sih jangan ditanya lagi 🙂 Penasaran nasib Rose di buku terakhir serial Vampire Academy. Bertambahnya usia membuat mata tambah sensitif kalau baca ebook makanya beli paperbacknya deh. Oia ini kode juga loh siapa tahu ada yang mau beliin ebook reader, mumpung masih bau-bau ultah #ditabokipad.

So, happy birthday, Mia! 🙂

graphic novel · inspiring · kids just wanna have some fun · young adult

Senyum manis Raina, a dental drama.

Cover simpel, gambar kawat gigi yang kinclong serta nominasi Eisner Award membuat saya tanpa ragu membeli Graphic Novel terbaru terbitan Gramedia. Saya tidak salah pilih, Senyum langsung saya lalap habis dalam semalam.

Senyum
Senyum

Senyum mengisahkan seluk beluk kehidupan seorang gadis remaja yang sedang getol-getolnya mencari jati diri. Menjadi pelajar normal yang banyak teman adalah impian Raina, apa daya sepertinya masalah selalu menghampiri. Keluarga, teman yang suka meledek, mulai taksir-taksiran dan lirik- lirik kakak kelas sampai masalah besar yang menghantui hidupnya hingga beberapa tahun ke depan. Gigi!

Siapa sangka gigi bisa menjadi problem hidup Raina? Berawal dari tersandung, dua gigi depan Raina ‘mblesak’ ke rahang, sehingga kunjungan dokter gigi menjadi rutinitas dalam hidupnya. Mulai dari orthodontist, endodontist sampai periodontist. Kalimat Raina,  “Aku bahkan tidak tahu ada ‘dontis’ sebanyak ini” saat ia harus membersihkan karang giginya ke periodontist (hal 164) membuat saya tertawa. Jadi ingat saat saya  masih menjadi mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi, saya juga tak menyangka ada begitu banyak spesialisasi dokter gigi.

Belum cukup memakai behel, Raina juga diharuskan memakai head gear selama beberapa waktu (halaman 55). Aduh terus terang itu alat memang tidak ‘happening’, bagi yang pernah menonton video klip Last Fiday Night, nah ada adegan di mana Katy Perry menggunakan head gear.

Katy Perry's head gear
Katy Perry's head gear

Senyum menjadi graphic novel favorit saya, ilustrasi Telgemeier yang simpel dan elegan, kisah Raina yang berdasar pengalaman hidupnya sendiri menjadikan buku ini sayang untuk dilewatkan. Raina mengajarkan kita arti persahabatan yang sesungguhnya dan panggilan jiwa yang terkadang saat remaja kita lupa.  “Semakin fokus pada hal-hal yang kuminati, semakin banyak hal yang kusukai pada diriku. Dan itu mempengaruhi cara orang lain memandangku.” halaman 207. Raina yang rendah diri karena kawat gigi akhirnya berhenti mengasihani diri sendiri dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang digemarinya (hal 206). Penampilan luar tak lagi memengaruhi perasaan dalam hatinya dan sekarang Raina bisa tersenyum lepas tanpa beban.

Senyum Raina :)
Senyum Raina 🙂

5  bintang!

Saya sebagai eks pemakai behel merasakan keribetan Raina. Bukan bedak dan sisir barang wajib yang ada di tas, melainkan sikat gigi, benang floss, kait floss, tusuk gigi, cermin kecil dan kadang seplastik karet benang kecil seperti yang ada di halaman 184. Ribet banget deh!

Karet elastik Raina
Karet elastik Raina

Kejadian lucu lain saat Raina harus dicetak giginya oleh Orthodontist (dokter gigi spesialis untuk merapikan gigi) – halaman 40. Cetakan harus dibiarkan sampai mengeras di dalam mulut. Wajah Raina yang menahan nafas menahan muntah juga membuat saya tertawa terbahak-bahak, karena dulu saya juga merasakan hal yang sama saat dicetak. Bagi yang penasaran bagaimana bentuk sendok cetak dan bahan cetak gigi, di bawah saya sertakan gambarnya.

Proses mencetak gigi
Proses mencetak gigi

Saat gigi Raina hendak dibor oleh Endodontis (dokter gigi spesialis perawatan saluran akar atau yang biasa disebut ahli konservasi gigi), sebelumnya ia diharuskan menghirup N2O atau yang biasa disebut gas gelak. Setelah beberapa menit, Raina menjadi tidak cemas dan agak ‘fly’ melayang-layang sehingga proses perawatan saluran akar berjalan lancar karena ketegangan Raina berkurang. Gas gelak hampir dipakai oleh semua dokter gigi luar untuk melancarkan proses perawatan, namun sayang di Indonesia sangat jarang karena ijinnya susah dan perlu pengawasan dari pihak yang terkait. Bagi yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai gas gelak bisa meluncur ke http://www.dentalfearcentral.org. Di sana kita juga bisa mendapatkan informasi bagaimana mengatasi kecemasan saat mengunjungi dokter gigi. Webnya bagus dan informatif.

Satu lagi spesialis yang disebutkan di buku Senyum adalah periodontist, dokter gigi yang ahli di bidang jaringan penyangga gigi. Kalau hendak membersihkan karang gigi, nah periodontist ini ahlinya. Proses scalling atau pembersihan karang gigi sering kali menjadi momok juga karena pengambilan karang gigi terkadang mengeluarkan darah, sampai Raina stress sendiri saat melihat mulutnya (halaman 166). Proses pembersihan karang gigi agar lebih jelas saya cantumkan di bawah ini, gambar didapat dari google image.

Pembersihan karang gigi
Pembersihan karang gigi

Siapa sangka kisah pengalamannya di usia 6 tahun jatuh di parkiran yang berlanjut dengan kunjungan ke dokter gigi bertahun-tahun menjadi ide untuk penulisan buku Smile. Bahkan buku novel grafis terbaru terbitan Gramedia ini menjadi nominasi EisnerAward tahun 2011, penghargaan bergengsi di dunia novel grafis. Yah mirip-mirip Oscarnya dunia perfilman, 2010 Editor’s Choice New York Times Book Review, 2011 YALSA Top 10 Great Graphic Novel for Teens pick dan finalis Choice Book Award.

Bersama dengan suaminya, Dave Roman yang juga seorang kartunis mereka mengeluarkan komik ala manga berjudul X-Men : Misfits. Ayo Gramedia, terbitkan juga dong :p

Proyek royokan Raina dan Dave
Proyek royokan Raina dan Dave

Detail buku : Senyum – Raina Telgemeier. Penerjemah : Indah S. Pratidina, cetakan I, Juni 2011.


buntelan · fantasy · kids just wanna have some fun

Yes, Piper McCloud can fly!

The Girl Who Could Fly
The Girl Who Could Fly

The Girl Who Could Fly, novel karangan Victoria Forester berhasil menggabungkan karakter gadis kecil pemberani sepertiDorothy di Wizard of Oz dengan karakter manusia berkekuatan super ala X Men. Piper McCloud, sejak bayi sudah mampu melambungkan naik dari permukaan tanah sehingga kedua orang tuanya sepakat untuk mengurung Piper di rumah. Serapat apapun Betty dan Joe McCloud menyembunyikan Piper, naluri terbang Piper tak terbendung. Piper berhasil mencuri-curi waktu untuk terbang di malam hari, sayangnya saat main bola bersama teman-temannya, Piper kebablasan. Bola yang melambung tinggi dikejar Piper bagaikan anak panah yang melesat di udara. “Yippieee!”, seru Piper ala pemain bisbol profesional saat bola berhasil ia raih setelah berputar spiral sebanyak 3 kali.

Apa yang terjadi berikutnya sama sekali tidak sesuai dengan harapan Piper, bukan pujian yang dia dapat melainkan hinaan dan cemooh. Malah ada yang menyangka keahlian Piper adalah ulah setan. Kasihan Piper. Orang tuanya marah, keluarganya dikucilkan dan rumah mulai tidak nyaman dengan hadirnya wartawan yang mengintai kehidupannya. Datangnya Dr. Letitia Hellion mengubah hidup Piper, perempuan anggun yang mengaku wakil dari pemerintah Amerika Serikat mengajak Piper bergabung dengan institut khusus untuk anak dengan keahlian super.

Saya suka kalimat Betty McCloud saat ia hendak berpisah dengan Piper :

“Dalam hidup ini, tidak ada yang mudah bagi kita, Nak. Untuk setiap jalan yang kau ambil, pasti ada harga yang harus kau bayar. Lebih cepat kau menyadarinya, lebih baik. Tidak peduli ke arah mana pun kau pergi, pasti akan ada hal-hal buruk yang bercampur dengan hal-hal baik. Kau cuma perlu belajar menerimanya.”

Dalam sekejap hidup Piper berubah, sekolah I.N.S.A.N.E (Institute of Normalcy, Stability, and Non Exceptionality) menyediakan hal-hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Kasur empuk, makanan enak dan teman-teman baru yang ternyata juga memiliki keahlian khusus seperti dirinya. Violet yang bisa menciutkan ukuran tubuh, Mustafa dan Mustafa si kembar yang mampu mengendalikan cuaca, Conrad si Jenius,  Lily yang memiliki kemampuan telekinesis dan masih banyak lagi yang lain. Sayang tak lama kemudian Piper sadar, bukan hanya teman-temannya yang menyimpan rahasia melainkan sekolah tempat mereka semua berlindung adalah tempat yang paling berbahaya. Piper tak tinggal diam, ia bersama Conrad dan teman-teman lainnya berkonspirasi menggagalkan misi tersembunyi I.N.S.A.N.E.

Beberapa kalimat favorit saya :

“Kadang-kadang kita perlu membuat pilihan yang sulit dan mempertimbangkan segala macam perspektif serta perasaan orang lain. Dan hal seperti itulah yang dinamakan sebagai sikap dewasa.” – halaman 102.

“Kita tidak bisa belajar sesuatu yang berharga tanpa membuat beberapa kesalahan, benar bukan?” – halaman 325.

Berdasar beberapa review yang saya baca di Amazon dan Goodreads, rata-rata mengatakan The Girl Who Could Fly memadukan cerita anak dengan nuansa fantasi, campuran X Men, Anne of Green Gables, bahkan Harry Potter sempat disebut.

Kebanyakan buku anak mengambil tokoh sentral anak perempuan yang cerdas, imut dan penuh dengan rasa ingin tahu. Sama seperti Piper, karakternya yang menyenangkan sehingga dengan mudah kita jatuh hati kepadanya.

Buku ini pas ditujukan kepada pembaca muda dan penggemar fantasy young adult. Penuh dengan kalimat membangun yang mengajarkan kita untuk jangan takut menjadi berbeda, selau berusaha karena di setiap kemauan keras pasti akan ada jalan. Sebagai pembaca young adult, saya merasakan kurangnya eksplorasi karakter dan ending yang sedikit terburu-buru tapi secara keseluruhan 4 bintang untuk Piper McCloud and yes, she can fly!

Detail buku : The Girl Who Could Fly – Victoria Forester. Penerjemah : Ferry Halim, terbitan Atria cetakan I, Mei 2011. 380 halaman.

Victoria Forester
Victoria Forester

PS : Awalnya kisah Piper McCloud dituliskan untuk skenario film karena profesi utama Victoria adalah seorang penulis script film. The Girl Who Could Fly adalah buku pertamanya dan menurut pendapat saya nih, foto Victoria Forester di website resminya mirip dengan tokoh Dr. Letitia :p

fantasy · inspiring · tears

So long and good bye, Harry Potter.

Berawal browsing foto-foto di prettybooks.tumblr, mata saya tertuju kepada satu foto hasil Bea Mondonedo, Harry Potter and the Sorcerer’s Stone. Hati saya mencelos, pas juga beberapa hari lalu menonton trailer HP yang terakhir. Saat itu pun mata saya berkaca-kaca, this is the end,I guess. Tidak ada lagi yang ditunggu-tunggu. I love everything about Hogwards. Mudah-mudahan saya bisa membeli lengkap Signature seriesnya.

Pict taken from prettybooks.tumblr.com
Pict taken from prettybooks.tumblr.com

Thank you, Harry Potter.

Thank you, J. K. Rowling for writing such an amazing series that will last forever.

Omg, i’m bursted into tears 😦

listopia

Juni – 2011

Hasil swap dan pinjaman bulan Juni
Hasil swap dan pinjaman bulan Juni

Waktu baca berkurang, tumpukan buku semakin meninggi dan yang berhasil dibaca bulan Juni adalah :

1. Kicau Kacau – Indra Herlambang, 4 bintang. Saya suka tulisannya yang renyah dan menggigit.

2. The Gift – Cecelia Ahern, 2 bintang. Beli karena diskonan Periplus, sayang menurut saya ceritanya terlalu berbelit-belit, malah belum review pulak, plus sekarang bukunya sudah diswap pula dengan Astrid.

3. Prophecy of Sisters – Michelle Zink, bacaan bareng BBI 4 bintang untuk mitos dan legenda Celticnya.

4. The Lover’s Dictionary – David Levithan, 2 bintang malah ga kelar baca, membosankan kalau menurut saya padahal buku ini heboh banget di luar.

5. Saga no Gabai Batchan – Yoshichi Shimada, 4 bintang untuk nenek luar biasa!

6. The Journeys – kumpulan cerita penulis terbitan Gagas Media, 3 bintang dan covernya saya suka.

7. Remember When – Winna Efendi, 4 bintang untuk cerita cinta jaman SMA.

8. The Count of Monte Cristo – Alexander Dumas, baca bareng BBI juga, mumpung dapat pinjeman buku, 4 bintang untuk pembalasan dendam Edmond Dantes.

Walaupun banyak kenapa saya merasa bacaan bulan Juni ini kurang beragam yak? Ga sabar untuk baca bareng BBI bulan Agustus, kami akan membaca pengarang lokal.

Sampai hari ini baru kelar 2 buku, The Girl Who Could Fly, buntelan dari Atria dan Before I Fall karya Lauren Oliver yang sempat heboh beberapa waktu lalu. Review menyusul ya 🙂 Sekarang saya baca The Thiefnya Megan Whalen Turner dulu, sinopsisnya keren loh, tentang pencurian harta karun. Covernya segar!

The Thief, Gramedia.
The Thief, Gramedia.