Haaai, i’m back! *beres-beres debu di blog* Maahaap bagi yang kangen, saya lama tak muncul 🙂

The Lucky One berhasil saya selesaikan di sela-sela kesibukan prajab, entah waktu yang kurang mendukung atau masih awal-awal belum terbiasa dengan suasana karantina membawa pengaruh terhadap perasaan saya saat membaca buku ini, 2 bintang saja untuk The Lucky One.
Cukup aneh sih karena biasanya saya memberikan 4/5 bintang loh untuk buku mengharu biru Nicholas Sparks. Kenapa yang ini bisa berbeda?
Jadi begini review singkat ala Mia :
Tersebutlah seorang marinir ganteng nan rupawan, baik hati dan tidak sombong bernama Logan Thibault. Ketika sedang berperang di Irak, ia menemukan selembar foto perempuan tersenyum yang setengah terkubur di tanah, Logan menyimpan foto itu dan menjadikannya sebuah ‘lucky charm’, karena foto itulah Logan terselamatkan dari perang.

Balik ke Colorado, sekembalinya dari perang Logan berjanji akan berusaha menemukan wanita cantik yang ada di foto di mana saja ia berada. Tanpa berbekal suatu informasi apa-apa, Logan memulai perjalanannya dan sampai pertengahan buku pembaca akan melihat bagaimana Logan berhasil menemukan Elizabeth, jatuh cinta dan tentu saja masalah cinta tidak akan berlangsung mudah di tangan om Sparks.

Sedikit uraian yang saya comot dari sini :
In his 14th book, bestselling author Nicholas Sparks tells the unforgettable story of a man whose brushes with death lead him to the love of his life. Is there really such thing as a lucky charm? The hero of Nicholas Sparks’s new novel believes he’s found one in the form of a photograph of a smiling woman he’s never met, but who he comes to believe holds the key to his destiny. The chain of events that leads to him possessing the photograph and finding the woman pictured in it is the stuff of love stories only a master such as Sparks can write.
Salahnya membaca buku ini di kala sudah mengetahui bahwa Zac Efron yang bakal jadi pemeran Logan. Zac? Wajah imut-imut tanpa dosa ini? Walau memang sudah dibuat ‘gahar’ dengan brewoknya tapi tetap saja ga cocok di kepala saya :p
Okeh, lanjut ke bukunya, untuk seorang pemuda gagah berani (apalagi ditambah anjing setianya Zeus) karakter Logan entah kenapa tidak ‘sparkling’ di mata saya. Terlalu lemah lembut dan jadinya kurang greget. Lempeng dan too good to be true. Klop bertemu dengan Elizabeth yang ternyata adalah janda muda menawan dengan anak satu yang juga sangat loveable. Mantan suami Elizabeth, Clayton di satu sisi ditampilkan seorang yang berpengaruh di kotanya. Selain sikapnya yang bossy-songong-such-a-pain-in-the-@$%, Clayton juga diam-diam menghancurkan kisah cinta Elizabeth, ia meneror semua laki-laki yang mendekati Elizabeth. Yang ternyataaa tidak disadari oleh Elizabeth sendiri, malah Logan yang berhasil menyelidiki kenapa janda secantik Elizabeth tidak ada yang mendekati.
Diiih, kok ga masuk akal sih? Masak ga nyadar?
Kisah berjalan lambat, hampir tanpa kejadian yang berarti, malah hubungan Elizabeth dengan ibunya lebih menarik buat saya.
Plus satu lagi yang saya kurang sreg, karakternya terlalu jelas terlihat. Baik. Jahat. Tidak ada yang tersembunyi, semua dipaparkan sejak awal, jadi ya mau tak mau saya bisa menebak cerita kalau di akhir kisah pasti di Clayton yang membuat masalah, sedikit twist ending yang menipu bakal mengecoh beberapa pembaca. Happy end atau tidak? Â Jreng-jreng. *bekep mulut*
Filmnya belum sempat saya tonton, tapi melihat trailernya sih menarik. Ada yang sudah menonton? What do you think about the movie then? Please do share with me 🙂
Detail buku :
The Lucky One
Nicholas Sparks, 326 halaman.
Pinjam Ndari 🙂