2014 · BBI · kumpulan cerita

Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa – Maggie Tiojakin

ab-surd. tidak masuk akal, bodoh, konyol, tidak layak

In order to attain the impossible, one must attempt the absurd. – Miguel de Cervantes

Begitulah yang saya baca di lembar pertama buku kumpulan cerita karya Maggie Tiojakin. Ada apa ini? Absurd sampai ditulis berturut-turut dua kali. Peringatankah? *balik cover belakang*

SELAMAT, ANDA TERSESAT!

Tarik napas. Tahan.

Selama Kita Tersesat di Angkasa
Selama Kita Tersesat di Angkasa

Mari kita mulai saja perjalanan ke luar angkasa bersama Maggie, seberapa jauh saya tersesat, bisakah saya pulang ke bumi? Terhitung dari mulai saya menerima SKTLA dari Santa sampai malam ini 29 Januari 2014.

……………………………….

…………………………….

…………………..

Saya berhasil pulang! Dan di bawah ini akan saya ceritakan bagaimana perasaan saya ketika tersesat. Lumayan lama juga saya tersesat, hampir sebulan saya membaca 14 cerita pendek dan bonus dan ekstra, memang hanya 241 halaman, tapi saya ingin meresapi perasaan yang ditimbulkan dari SKTLA.

hampa.

bengong.

kening berkerut.

meringis.

kaget.

takjub.

gila.

Candumu sungguh memikat, Maggie.

Sebelumnya saya cerita sedikit boleh ya? Dulu, jaman saya kuliah saya sangat suka baca cerpen, namun lama kelamaan cerpen menjadi semakin absurd dan susah dimengerti, entah otak saya semakin tumpul atau tenggelam dalam ratusan halaman lebih menarik ketimbang beberapa halaman cerita? Berkali-kali saya dikecewakan oleh ending yang ga jelas, seakan semakin tidak dimengerti pembaca, cerita itu semakin sukses. *itu menurut pemikiran atau alasan otak lemot saya aja kali* Yang jelas sudah lama sekali saya tidak membaca kumpulan cerita. Berkat kado di Santa, saya kembali membaca kumcer. Kenapa SKTLA menjadi salah satu buku incaran saya? Selain nama Maggie Tiojakin yang sudah saya kenal sebelumnya lewat karyanya Winter Dreams, tampilan cover yang unik sangat menggoda untuk dikoleksi. Sedikit mengingatkan saya akan tipe-tipe video klip Smashing Pumpkin dan Oasis *mak, keliatan angkatan lawas* ilustrasi Staven Andersen ini keren abis, apalagi gambar bulan sabit berbentuk yin dan yang yang juga menjadi bonus notes cakep yang eman untuk dipakai.

Saya tidak akan menceritakan inti kesemua cerita, tapi saya mengambil dua cerita yang berkesan dan lumayan bikin book hangover. Kisah pertama adalah pembuka SKTLA yaitu Tak Ada Badai di Taman Eden. Anouk dan Barney, pasangan suami istri yang awalnya terkesan baik-baik saja namun ada suatu kejadian yang merusak hubungan mereka, tidak diperjelas oleh penulis peliknya hubungan tapi dari dinginnya percakapan dan ending yang ngawang membuat hati saya ikut merasa hampa. Kosong.

Cerita selanjutnya Kristalnacht. Diceritakan dalam format wawancara dokumentasi sejarah yang akan ditayangkan sebuah televisi nasional. Dibuat berdasar kisah nyata yaitu saat pengikut parta Nazi menyerang kediaman Yahudi tahun 1938. Nara sumber tayangan adalah anak yang berhasil lolos dari perang. Kalimat terakhir cerita ini menimbulkan efek yang hampir sama dengan cerita pertama. Seakan waktu mendadak berhenti.

Pelan. P e l a n. S e  m   a    k    i     n     p      e     l       a     n.

Mungkin kalian saat membaca review saya ini mikir, ih Mia, lebay! Tapi memang begitulah yang saya rasakan, penulis membiarkan kita tenggelam dalam pikiran kita sendiri. Itu dia bedanya dengan cerita-cerita penulis lain, saya dibuat kecele tapi tidak menimbulkan after efek begini. Saya pikir di sinilah kepiawaian pencerita dari kisah atau pun tema yang biasa kita jumpai sehari-hari, seperti tema kisah-kisah lain di buku ini, menjadi luar biasa di tangan Maggie Tiojakin.

Saya tidak akan berpanjang-panjang lagi, masih banyak kisah yang menarik laiinnya silahkan rasakan sendiri dan mari tersesat bersama Maggie Tiojakin. Banyak pertanyaan yang muncul? Jangan khawatir, Maggie siap menjawab pertanyaan anda, silahkan cek di sini.

celebrate christmas with me-bbi

Nah kemudia kita masuk ke bagian menebak Santa yang sudah berbaik hati memberikan buku ini. Jreng jreng. Dari kata kunci yang Santa sebutkan ternyata adalah kalimat yang diucapkan Duo Maxwell tokoh dalam Gundam, dan teman BBI yang suka Gundam tak lain tak bukan adalah Mide. Ihiy! Thank you, Mide bukunya 🙂

PS : Bulan pertama saya ikutan kedua posting bareng BBI deh, moga-moga bisa ikut sampai Desember 2014 :p

postingbarengBBI2014_zps79d76ac0

 

17 thoughts on “Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa – Maggie Tiojakin

  1. ahhh maggie..baru baca winter dreams tapi bisa langsung suka sama maggie, cara menulisnya tidak seperti penulis indonesia kebanyakan, bahasanya kalo qta gk baca nama penulisnya, mungkin mengira itu terjemahan

Leave a reply to althesia Cancel reply