fantasy · young adult

Incarceron, penjara yang hidup

“Walls have ears.
Doors have eyes.
Trees have voices.
Beasts tell lies.
Beware the rain.
Beware the snow.
Beware the man
You think you know.
-Songs of Sapphique”

Incarceron
Incarceron

Yang satu di dalam, yang lain di luar. Tapi keduanya sama-sama terpenjara.

Kalimat yang tertera di sampul depan pas untuk intisari Incarceron. Finn tahanan berusia 17 tahun yang tidak ingat dengan masa lalunya dan yakin kalau ia berasal dari luar penjara. Claudia, putri sipir penjara hidup di dunia luar, keras kepala dan bertekad menyelidiki maksud tersembunyi ayahnya yang hendak menikahkan Claudia dengan putra raja yang tidak disukainya.

Incarceron diceritakan bergantian, sudut pandang Finn di dalam penjara dan Claudia di luar. 100 halaman pertama saya cukup bingung membaca Incarceron. Seakan-akan ada di tengah hutan belantara dan saya terjebak di dalamnya, musti meraba-raba. Terlebih lagi konsep penjara yang hidup sama sekali tidak terbayangkan, untungnya setelah ditemukan kunci yang membuat Finn dan Claudia bisa kerkomunikasi saya sudah bisa menikmati alur cerita yang semakin mendekati akhir semakin tegang, satu per satu misteri terkuak. Eh, ga semua ding, karena Incarceron masih akan berlanjut di buku keduanya, Sapphique.

Catherine Fisher mampu meramu konflik dengan baik, masing-masing karakter memiliki lebih kurangnya sendiri-sendiri. Saya suka Claudia, karakternya kuat dan tak mudah menyerah. Finn di lain pihak saya kurang suka, kurang greget dan terlalu polos, teman Finn Keiro yang terkadang bersikap menyebalkan malah lebih menarik perhatian saya. Oh tentu saja karakter terakhir yang paling happening, Incarceron si penjara ini sendiri. Widih top banget dah untuk pengarang bisa menciptakan penjara hidup yang penuh dengan tipu muslihat.

3 bintang untuk keseluruhan cerita tapi total dengan cover dan kehebatan Catherine Fisher meramu cerita 4 bintang!

Tidak sabar menunggu adaptasi filmnya dengan Taylor Lautner sebagai tokoh utamanya 🙂

Detail buku : Incarceron, penerjemah Mery Riansyah dan Febry E.S, 492 halaman, cetakan I – Agustus 2011.

PS : Buku ini dikirim langsung dari penerjemah imut Mery Momo, terima kasih banyak ya dek *peluk erat* Sukses terus yah! 🙂

5 thoughts on “Incarceron, penjara yang hidup

  1. miaaaa aku baru beres baca buku ini…unik banget ya! intensitasnya juga tinggi…aku agak gak suka sama karakter claudia..tapi keiro emang keren =D pengen cepet baca lanjutannya… akhirnya gantung banget sih.

  2. Annisa : Aaak, reviewku kurang lengkap ya hihihi, dark fantasy tentang penjara hidup, keren deh pokoknya,Nisa mau pinjam punyaku?

    Astrid : Iyaaa, akhirnya bikin melongo. Keiro nyebelin tapi entah kenapa malah ‘melekat’ ya?

    mb Lulu : silahkan mbak, makasih yaaa 🙂

Leave a comment